BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Arti
olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara
jasmani tetapi juga rohani. Lalu apa fungsi aktivitas yang satu ini? Utamanya
olahraga berfungsi untuk menyehatkan badan dan memastikan organ tubuh masih
sehat.
Hoki adalah
olahraga permainan yang dilakukan oleh pria dan wanita dengan menggunakan alat
pemukul (stick) dan bola. Bentuk permainannya hampir sama dengan sepak bola
yaitu pemainnya terdiri dari 11 orang serta permainan hoki ini sangat menarik
dan tidak akan menimbulkan cidera bila semua pemain memahami peraturan
permainan,
Sarana
penunjang olah raga hoki
Pemain hoki
umumnya terdiri dari peralatan skates, shin pads, sarung tangan, celana hoki,
sticks, dan Helmets. Tongkat hoki yang cenderung yang paling penting, selain
perlindungan dari badan Anda.
Pada tahun 1924 Induk organisasi didunia
dibentuk di Paris bernama Federation Internaitonal De Hockey (FIH). Pada saat itu
olah raga hoki di Indonesia masih sedikit peminatnya, pelopor olahraga hoki di
Indonesia adalah pelajar-pelajar sekolah guru Lembang, Bandung. Klub hoki
tersebut bernama Hollandsch Inlandschekweekscholl (HIK) pada tahun 1932.
B.
Rumusan
masalah
·
Bagaimana
sejarah dan perkembangan hoki di Indonesia ?
·
Bagaimana
tata cara dan peraturan-peraturan permainan hoki?
C.
Tujuan
·
Untuk
mengetahui sejarah dan perkembangan hoki di Indonesia
·
Untuk mengetahui tata cara dan peraturan – peraturan
permainan hoki.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah
Hoki
1.1 Sejarah
Permainan Hoki
Walaupun hoki tidak sepopular seperti sepak bola tetapi hoki adalah
salah satu permainan yang telah lama dimainkan oleh manusia. Ia mula dikenali
sebagai sukan demonstrasi di Sukan Olimpik pada tahun 1900 dan dijadikan salah
satu sukan yang ditandingkan pada tahun 1928. Sejak itu ia dimainkan dalam
Sukan Olimpik.
Adalah sukar untuk menyatakan dengan
pasti bila dan di mana dimainkan pertama kalinya. Sejarah menunjukkan hoki
telah dimainkan lebih kurang 4000 tahun yang lalu di Mesir. Bukti ini
ditunjukkan atas sebuah makam Bani Hasan dekat Minia, Mesir yang sekitar 2000
S. M. Ia menunjukkan saw lukisan yang menggambarkan dua orang melakukan buli
seperti yang digunakan dalam permainan hoki.
Sebelum
penemuan ini, dipercayai bahawa hoki bermula di Parsi sekitar 500 S.M. Ini
adalah berdasarkan pada bukti bahawa orang Parsi menunggang kuda untuk bermain
polo pada zaman itu. Dan dikatakan hoki adalah keturunan langsung daripada
polo. Sejarawan sukan pula berpendapat bahawa polo adalah versi hoki yang halus
yang wujud lebih awal. Hoki juga wujud di Greek dan Parsi sekitar 500 S.M.
Bas-reliefs (seni-arca dinding) yang ditemui di Athens, menggambarkan permainan
yang menyerupai hoki telah dimainkan.
Orang Indian Aztec daripada Mexico
pernah bermain saw permainan kayu yang mempunyai persamaan dengan hoki.
Perlawanan mereka adalah di antara puak-puak dengan kedudukan yang agak
berjauhan. Kadangkala hampir semua penduduk lelaki yang berjumlah seramai 1000
orang sepasukan mengambil bahagian. Kayu-kayu dan bola-bola berat digunakan.
Permainan ini kasar dan menyebabkan mereka mengalami kecederaan yang berat.
Di Ireland, hoki dikenali sebagai hurley
dan di Scotland pula ia dinamakan Shinty, tetapi permainan hoki sekarang
barangkali mendapat namanya daripada Perancis iaitu houquet. Orang Belanda juga
mempunyai permainan yang serupa. Namun begitu hoki moden banyak terhutang budi
kepada orang Inggeris. Dahulu permainan itu dipanggil commock sehinggalah
sekitar tahun 1840 apabila nama hockie digunakan. Pada tahun 1800-an permainan
hoki mula menjadi popular di sekolah-sekolah di England.
Apabila hoki menjadi lebih popular,
peraturan-peraturan mula dibuat dan diterima oleh pelbagai kumpulan. Pada tahun
1883, Kelab Hoki Wimbledon ditubuhkan. Pada tahun 1886 pula Persatuan Hoki
British (B.ELA.) ditubuhkan dengan Prince of Wales pada masa itu (bakal raja
King Edward VII) sebagai presiden pertama. Beberapa kelab daripada seluruh
England telah menjadi ahli. Persatuan ini telah menyusun peraturan permainan
secara lebih terperinci dan standard diasasi telah dilakukan di antara pelbagai
kelab. Kaum wanita yang berminat juga mula menubuhkan kelab-kelab dan
mengelolakan perlawanan-perlawanan. Tidak lama selepas itu negara-negara lain
mula mengambil dan menggunakan peraturan-peraturan yang telah disusun oleh
B.H.A. dan pertandingan hoki antarabangsa pertama di antara England dengan
Ireland telah diadakan.
1.2 Perkembangan
Hoki Di Indonesia
Pasca terbentuknya dan
dilantiknya PP FHI oleh KONI yang telah menandakan telah syah menjadi anggota
dari organisasi keolahragaan tertinggi indonesia, tentunya menjadi motivasi
tersendiri untuk insan hoki di tiap-tiap daerah.
Gelegar kebangkitan hoki semakin terasa
di tingkat perguruan tinggi, pasca terbentuknya PP FHI even yang pertama kali
diselenggrakan dan bernuansa nasional adalah "Kejuaraan Hoki Ruangan
Mahasiswa Antar Perguruan Tinggi Se-Indonesia Piala Bergilir MENPORA RI VI
2011" dengan bekerja sama dengan Universitas Negeri Jakarta. Kejuaraan ini
memapu menyedot perhatian para pecinta hoki di tingkat perguruan tinggi dan
antusias dari setiap peserta cukup meriah. hal itu terbukti dengan
keikutsertaan 17 perguruan tinggi di seluruh tanah dengan rincian 17 Tim Putra
dan 14 Tim Putra.
Persaingan dari setiap
Tim cukup alot untuk masuk ke babak selanjutnya hal itu menandakan persaingan
dari setiap tim begitu merata, pertandingan yang di lakukan 2x20 menit sungguh
bukan hal yang mudah karena strategi seorang alenatori harus jeli sekali
menerapkan taktiknya.
Tentu saja hal-hal
seperti ini harus tetapkan dipertahankan karena jika hal ini tidak bisa direspon
dengan baik oleh kepengurusan baru dari "Federasi Hoki Indonesia tentu
saja akan kembali ke tingkat kejenuhan karena Muara dari tiap latihan tidak
jelas, pemerataan pengembangan hoki tentu saja terus dilakukan ditiap daerah,
dalam hal ini tentu saja dibutuhkan loyalitas yang setingginya kepada cabang
olahraga yang satu ini kalau memang ingin mengembangkan hoki di indonesia.
saat ini yang dibutuhkan oleh tiap-tiap
pengembang hoki di
tiap daerah adalah konsistensi dari
setiap penyelenggaraan even, bukan hanya sekedar membuat kejuaraan tetapi tidak
berlanjut ke tahun selanjutnya.
Tentu saja dalam hal
ini setiap even hoki bukan hanya dijadikan ajang pencarian bibit, maupun juara
akan tetapi mempererat silahturahmi antar insan hoki diseluruh tanah air adalah
tujuan utama dari tiap even yang digelar.
Sampai
sejauh ini tingkat pembinaan yang bisa dikatakan sukses adalah DKI JAKARTA,
JABAR, DIY, JATENG, KALTIM, SUMUT, JATIM. bukan berarti daerah lain tidak
sukses dalam pembinaan tapi butuh lebih ditingkatkan lagi pembinaan di daerah
lain agar bibit unggul negeri ini bisa berkancah di tingkat Internasional.
B.
Peratuaran
Permainan Hoki
2.1
Komposisi Seluruh Tim
a. Komposisi
seluruh tim antara lain :
·
Maksimun 11 pemain dalam setiap tim yang
bertanding selama pertandingan
·
Setiap tim mempunyai seorang penjaga
gawang dalam lapangan atau bermain hanya dengan pemain lapangan (field player)
b. Setiap
tim boleh bermain dengan :
·
Penjaga gawang dengan hak istimewa
menjaga gawang dengan mengenakan peralatan pelindungan yang lengkap yang
terdirinya sekurang-kurangnya perlindungan kepala (headgear), perlindungan kaki
menjaga gawang (legguard) dan pelindungan telapak kaki penjaga gawang (kicker)
dan kaos dengan warna yang berbeda-beda.
·
Penjaga gawang dengan hak istimewa
menjaga gawang dengan hanya mengenakan perlindungan kepala (headgear) dan kaos
dengan warna yang berbeda-beda.
·
Hanya pemain lapangan (field player) dan
tidak ada permainan dengan hak istimewa menjaga gawang dengan ada satu
permainan pun yang mengenakan perlindungan kepala atau kaos dengan warna yang
berbeda-beda
·
Tim boleh mengganti antara
pilihan-pilihan tersebut dalam melakukan pergantian
·
Setiap tim diperbolehkan untuk mengganti pemainnya sendiri yang
tidak ada dilapangan
c. Pergantian
diperbolehkan setiap saat kecuali pada saat dimulainya penalti corner (penalty corner) sampai
dengan selesai, selama waktu tersebut, pergantian pemain hanya diperbolehkan
untuk penjaga gawang petahan yang cedera atau dilarang bermain.
d. Tidak
ada pembatasan jumlah pemain yannng diperoleh untuk mengganti pada saat yang
bersamaan atau beberapa kali pemain tersebut diperolehkan untuk menggantikan
dan digantikan.
e. Pegantian
pemain hanya diperbolehkan yang digantikan telah meninggalkan lapangan
f. Pergantian
pemain tidak diperbolehkan untuk pemain yang sedang dilarang bermain
g. Setelah
menyelesaikan waktu larangan bermain, pemain tersebut diperbolehkan untuk
digantikan tanpa harus telebih dahulu kembali kelapangan
h. Seluruh
pemain lapangan (field player) harus meninggalkan atau memasukan lapangan untuk
tujuan pergantian dalam jarak 3 m dari garis tengah (center line) disatu sisi
lapangan yang telah disepakati oleh seluruh wasit.
i.
Seluruh penjaga gawang diperbolehkan
untuk meninggalkan dan memasuki lapangan untuk proses pergantian didekat gawang
yang mereka jaga.
j.
Waktu pertandingan diberhentikan hanya
untuk proses pergantian penjaga gawang yang menggunakan peralatan pelindung
yang lengkap tetapi tidak untuk prose pergantian yang lain.
·
Untuk tujuan pergantian pemain, penalti
corner (penalty corner) berakir ketika :
a. Terjadinya
gol
b. Penyerang
melakukan pelanggaran
c. Bola
melintas keluar lebih dari dari 5 m dari daerah circle
d. Bola
melintas keluar dari daerah circle untuk yang kedua kalinya
e. Bola
dimainkan melewati garis belakang (back line) dan tidak dimerikan penalti
corner (penalty corner)
f. Pemain
bertahan melakukan kesalahan dan penalti corner (penalty corner) yang lain
tidak di berikan
g. Diberikannya
penalti stroke ( penalty stroke)
h. Diberikannya
bully
Jika
diberikannya lagi penalti corner, pergantian pemain tidak boleh dilaksanakan
sampai dengan penalti corner tersebut telah selesai
·
Seluruh pemain lapangan (Field Player)
yang meninggalkan lapangan untuk keperluan perawatan cedera, penyegaran diri,
untuk mengganti peralatan atau untuk beberapa aslasan lainnya selain untuk
pergantian pemain diperbolehkan untuk kembali memasuki lapangan diantara daerah
23 meter
·
Tidak ada seorangpun selain seluruh
pemain lapangan (Field Player), seluruh penjaga gawang dan seluruh wasit yang diperbolehkan berada
dilapangan pertandingan tanpa ijin dari wasit yang bertugas
·
Seluruh pemain yang berada didalam dan
diluar lapangan pertandingan berada dibawah wewenang seluruh wasit termasuk
pada masa istirahat / pada waktu (Halt-Time).
·
Pemain yang cedera atau mengalami
pendaharahan harus meninggalkan lapangan pertandingan kecuali adanya alasan
medis yang mencegah hal tersebut dan tidak boleh kembali lagi ke lapangan
pertandingan sebelum lukanya benar-benar telah tertutup seluruh pemain tidak
boleh menggunakan pakaian / Costum yang ternoda darah
2.2
Pertandingan Dan Hasil
·
Pertandingan terdiri dari 2 babak
masing-masing selama 35 menit dan masa istirahat/paruh waktu selama 5 menit
·
Tim yang paling banyak menciptakan gol
menjadi pemenangnya: jika tidak ada gol yang diciptakan atau jika kedua tim
menciptakan gol yang sama dengan jumlah yang sama, pertandingan dinyatakan seri
2.3
Mulai dan dimulainya kembali pertandingan
·
Sebuah koin diundi, tim yang menang
undian dapat memilih posisi gawang untuk menyerang dibabak pertama dari pertandingan
tersebut, jika tim yang menang undian memilih posisi gawang untuk menyerang di
babak pertama dari pertandingan tersebut
·
Pergantian arah pemain pada babak kedua
pertandingan
·
Pukulan tengah (center pass) dilakukan
untuk memulai pertandingan yang dilakukan oleh seorang pemain dari tim yang
menang undian untuk memulai kembali pertandingan semasa istirahat, oleh seorang
pemain dari tim yang tidak melakukan pukulan tengan (center pass) untuk memulai
pertandingan dan setelah terjadinya gol oleh pemain dari tim lawan yang
kemasukan/diberikan gol
·
Pada saat pelaksanaan pukulan tengah
(center pass) yaitu dilaksanakan ditengah lapangan, diperbolehkan untuk
memaikan bola kesegala arah, semua pemain selain pemain yang melakukan pukulan
tengah (center pass) harus berada di sisi tengah bagian lapangan yang termasuk
gawang
·
Bully dilakukan untuk memulai kembali
suatu pertandingan ketika waktu atau pemain telah diberhentikan karena
terjadinya kecelakaan atau alasan lain dan tidak dikenakan penalti / hukuman
·
Pukulan bebas (free hit) yang di lakukan
oleh petahan dalam jarak 15meter di depan bagian tengah garis gawang (goal
line) untuk memulai kembali pertandingan ketika penalti stroke telah di
slesaikan dan tidak ada gol yang telah di ciptakan atau di berikan.
2.4
Tata Cara Bermain ; Pemain
· Lapangan
tidak lebih dari sebelas orang setiap tim pada saat bersamaan,seluruh pemain
yang ada di dalam lapangan harus memegang stick masing-masing dan tidak
menggunakannya untuk cara yang berbahaya.
· Seluruh
pemaintidak boleh memegang atau menyentuh dan menggangu pemain lainnya atau
stick mereka dan pakaian mereka
· Seluruh
pemain tidak boleh menakutnakuti dan menghalangi pemain lain
· Seluruh
pemain tidak di perkenakan memainkan bola dengan bagian belakang
stick
· Seluruh
pemain tidak boleh menggunakan bagian apapun dari stick ketika bola berada
lebih tinggi dari bahu kecuali untuk petahan yang menghentikan atau membelokan
arah (deflect) pukulan ke arah gawang untuk ketinggian apapun
· Seluruh
pemain tidak boleh memainkan bola dengan cara yang berbahaya atau dengan suatu
cara yang dapat mengarah pada permainan yang berbahaya
· Seluruh
pemain tidak boleh dengan sengaja mengangkat bola dengan melakukan gerakan
memukul (hit) kecuali melakukan pukulan ke arah gawang
· Seluruh
pemain tidak boleh mendekat sampai dengan jarak 5 meter dari lawan yang sedang
menerima bola naik yang akan mendarat, sampai akhirnya bola tersebut telah
diterima, terkontrol dan berada diatas permukaan lapangan.
· Seluruh
pemain lapangan (field player) tidak boleh menghentikan, menendang, mendorong,
menngambil, melempar atau membawa bola dengan mengunakan bagian apapun dari
badan mereka.
· Seluruh
pemain tidak boleh menghalangi lawan yang sedang berusaha untuk memainkan bola.
· Seluruh
pemain tidak boleh melakukan gerakan menghadang (tackle) kecuali dalam posisi
memainkan bola tanpa melakukan kontak badan.
· Seluruh
pemain tidak boleh dengan sengaja memasuki gawang yang sedang dijaga oleh lawan
mereka atau berlari ke belakang gawang.
· Seluruh
pemain tidak boleh memaksa lawan untuk melakukan kesalahan.
· Seluruh
pemain tidak boleh mengganti tongkat pemukul pada saat diberikannya dan sampai
diselesaikannya penalty corner kecuali apabila stick tersebut sudah tidak lagi
meemenuhi spesifikasi tongkat pemukul
· Seluruh
pemain tidak boleh melempar benda apapun atau peralatan ke arah lapangan, ke
arah boal, ke arah pemain lainnya, wasit atau orang lain.
· Seluruh
pemain tidak boleh menunda permainan demi untuk mendapatkan keuntungan karena
terbuangnya waktu
2.5
Hukuman :
· Keuntungan
: Ulurkan satu lengan setinggi-tingginya dari bahu kearah tim yang mendapatkan
keuntungan
· Pukulan
bebas : Tunjukan arah dengan satu lengan secara horizontal
· Pukulan
bebas sampai dengan 10 meter : Ulurkan satu lengan secara pertikal dengan
mengepalkan jari
· Penalti
Corner : Kedua belah tangan menunjuk secara horizontal ke arah gawang
· Penalti
stroke : Arahkan satu lengan ke arah titik pinalti stroke dan lengan yang lain
diarahkan ke atas, signal atau tanda ini juga menunjukan bahwa waktu
diberhentikan.
BAB
III
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Hoki dilakukan oleh 2 regu tiap regunya terdiri dari
11 orang pemain dengan salah satunya menjadi penjaga gawang yang juga mempunyai
hak istimewa menjaga gawang dengan mengenakan peralatan
pelindungan yang lengkap yang terdirinya sekurang-kurangnya perlindungan kepala
(headgear), perlindungan kaki menjaga gawang (legguard) dan pelindungan telapak
kaki penjaga gawang (kicker) dan kaos dengan warna yang berbeda-beda. Permainan hoki terdiri dari 2 babak
masing-masing selama 35 menit dan masa istirahat/paruh waktu selama 5 menit
Serta bentuk hukuman dalam permainan hoki yaitu :
· Keuntungan
: Ulurkan satu lengan setinggi-tingginya dari bahu kearah tim yang mendapatkan
keuntungan
· Pukulan
bebas : Tunjukan arah dengan satu lengan secara horizontal
· Pukulan
bebas sampai dengan 10 meter : Ulurkan satu lengan secara pertikal dengan
mengepalkan jari
· Penalti
Corner : Kedua belah tangan menunjuk secara horizontal ke arah gawang
Penalti
stroke : Arahkan satu lengan ke arah titik pinalti stroke dan lengan yang lain
diarahkan ke atas, signal atau tanda ini juga menunjukan bahwa waktu
diberhentikan.
B.
Saran
Agar permainan
hoki berkembang hendaknya :
1. Peran serta
pemerintah dalam mendukung hoki dengan s memberikan sarana dan prasarana
2. Menjadikan hoki
sebagai ekstrakulikuler di sekolah –sekolah.
3. Memperbanyak
turnamen hoki dari berbagai tingkatan umur
DAFTAR FUSTAKA
Drs.
Supriatna Aming dan Drs. Hermana Entang.2008.Pelatihan Cabang
Hoki.Bandung:Universitas pendidikan Indonesia
www.worldhockey.org